Rabu, 29 April 2009

Degub Jantung Cinta

Bagaimana orang bisa mengungkapkan cintanya. Tak ada seorangpun tahu. Kapan berawalnya cinta, dan bagaimana akan berakhir? Dia datang dalam kabut, dan menghilang dalam hangatnya sinar mentari pagi.

Ketika cinta menghampiri, manusia hanya membuka hati. Saat cinta bersemi, kisah indah terurai. Setiap detik waktu terekam dengan jelas dalam benak, seakan dunia tidak akan pernah berakhir. Dengan cara yang tak pernah diduga, cinta mengungkapkan segala hal yang terbaik dari diri seseorang. Merubah kesedihan, menjadi pesta yang meriah. Kegelapan menjadi indah, dalam sinar redup rembulan dan gemerlap bintang.

Setiap kali cinta mengetuk, tak seorangpun sanggup mengusirnya. Perangai sekeras batu, saat cinta menyapa, seakan menjadi cair seperti es yang berada dipucuk daun diawal musim semi. Saat itulah tawa menyapa, dan sinar mentari memberi kehidupan baru.

Akankah berakhir sebuah kisah cinta?

Seorang raja pun akan berlutut, ketika cinta menaklukannya. Adakah kuasa yang bisa menahannya? Bahkan maut tak dapat menahan lajunya, ketika cinta sudah menjejakkan kakinya.

Cinta membebaskanmu, ketika dia menembus relung hatimu. Tanganmu mungkin tak dapat menjangkaunya. Namun kamu selalu terjangkau oleh pelukannya.

Adakah kisah cinta yang menyedihkan?
Tidak, tak ada kisah cinta yang menyedihkan. Hanya ada kisah cinta yang indah, dan terkadang mengharukan. Cinta dalam kungkungan dunia fana ini tidak pernah kekal, namun cinta yang terukir dalam hati akan berjalan bersama roh yang merasakannya. Dalam hati seseorang, cinta melintasi batasan ruang dan waktu. Dalam kekekalan dan pertemuan dengan Sang Pencipta, cinta ada diantaranya.

Hari ini, merupakan bagian dalam waktu fana yang sebentar. Setiap orang memperoleh bagiannya masing-masing, untuk mencicipi rasa roti kehidupan. Kegembiraan, keindahan, persahabatan, yang diramu dalam sedikit pengorbanan, juga titik air mata kala sedih dan tawa tak tertahan, itulah adonan rasa manis cinta. Jangan tumpulkan hati, dengan keinginan tiada habis. Tenanglah dan dengarkan suara ketukan lembutnya. Seringkali dia mengetuk, tapi kita terlalu sibuk. Dia menyapa, tapi kita tertunduk.

Angkat wajahmu dan tersenyumlah, dan biarkan jiwamu memanggilnya. Ijinkan jiwamu menyanyikan simfoni. Sekalipun dia tak datang hari ini, ingatanmu akan membawamu pada dirinya. Jangan menjadi lemah karena kehilangannya, ingatlah, dia tak pernah jauh darimu. Ketika cinta menjauh darimu, bukan berarti kamu kehilangan dirinya. Dia hanya menjauh sejenak, agar kamu menyadari betapa berharganya cinta. Agar ketika ia menjadi bagian dari hidupmu, kamu bisa memperlakukan cinta sebagai harta yang paling berharga, yang pernah hilang dan kamu temukan kembali.

Jangan pernah menyia-nyiakan cinta dalam hidupmu, ketika kamu masih bernafas. Ketika kamu meninggalkan dunia ini, hanya cinta dalam hatimu yang kau bawa. Warisan yang kau tinggalkan pun hanya kenangan akan cinta yang manis bersamamu. Namun saat cinta itu mendahuluimu menuju kekekalan, keindahan dan kekayaan yang dapat kau nikmati selama seribu tahun pun akan terasa hambar dan tak berarti bagimu. Hari ini, saat kamu masih hidup, nikmatilah cinta. Rasakan, resapi, dan bagikan kepada setiap orang yang kau temui. Setiap orang layak untuk menerimanya. Setiap orang menginginkannya. Setiap hati merindukannya. Dan bukankah kau memilikinya? Bermurah hatilah… Percayalah, kamu tak akan pernah menyesalinya.

Dalam alunan cinta yang membahana dalam hatiku,

Cikarang, 00:29, 5 Juni 2008

Pengembara kehidupan

Vjay Maholtra


Tidak ada komentar: